Rabu, 09 November 2011

Watermelon Carving by Arfi Binsted

Ketika saya ingin ada yang bercerita tentang Fruit Sculpture...gayung bersambut  mbak Arfie yang jauh ingin sharing cerita pengalaman nya mengukir Watermelon...sungguh bahagia dan merasa lengkap blog ini dengan hadiah dari mbak Arfi...so this is it ...
Hello Trio Funky Girls!

Ini laporanku yaaa. Akhirnya Menulis juga hanya utk NCC hehehe..
Beberapa  cuplikan bagian dari cerita ini adalah :
It was fun, all I can say. Gimana ngga? Menikmati setiap lembaran waktu dengan menggoyang-goyangkan magic wand, mengubah sebutir semangka menjadi 'sebongkah' mawar.

Well, it is not that simple, really. Karena, the magic wand is not only a magic wand, but a set of knives with different shape and different usage. He gave me explanations which is which, but I can vaguely remember which knives were used the most to carve the watermelon. It's rather like a cake carving knife which is triangle shape and has a very pointed tip. The other one is the ordinary knife to peel the skin.

Untuk menjadikan sebutir semangka menjadi sebongkahberlian mawar, dibutuhkan sebuah kombinasi imajinasi dan ketrampilan tangan yang, buat saya pribadi, adalah magical. Koordinasi motorik berpadu padan dengan sense of art yang diterjemahkan dalam setiap ukiran lembar demi lembar kelopak mawar pada butir semangka adalah sebuah maha karya untuk seorang pemula seperti saya. I thoroughly enjoyed each movement.


Pertama-tama yang harus dilakukan adalah mengupas kulit semangka, sehingga bagian yang dikupas akan gundul dan menjadi lahan carving.

Lalu dimulai dengan bagian tengah mawar. As instructed, I cut an incision to let knife be able to work around. By moving your knife around to make a little indentation, you have a good start. By then, just let your imagination run.

Setiap incision akan mentakdirkan seberapa baik kelopak yang anda bentuk. Have a look at the photo below:

Anda bisa lihat the incision yang saya buat pertama kali, lalu kemudian disusul dengan irisan-irisan lainnya yang membentuk kelopak demi kelopak. Anda lihat irisan yang saya buat terlebih dahulu di bagian bawah? Seperti itulah pembuatan kelopak pertama kalinya. Dengan pisau carving yang tipis dan tajam seperti di foto tersebut, akan membetuk helai2 kelopak mawar dengan melakukan gerakan-gerakan seperti gelombang.

Pembentukan kelopak mawar sangat ditentukan oleh keluwesan tangan anda yang dipadukan dengan imajinasi. Pertama kali membentuk kelopak terlihat begitu tebal, tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan, namun seiring dengan perjalanan waktu, saya mengerti bagaimana membuat kelopak yang tipis.

Semakin tipis kelopak, semakin rentan akan sobek jika tidak hati-hati. Sebagai pemula, sepertinya memang lebih aman membuat kelopak yang lebih tebal. Curiosity takes its toll, I suppose, makanya berani mencoba yang lebih sulit.

Anyway, sepertinya 1 jam carving the fruit was not quite enough for me. I would like to try more carving with different fruits, but sadly we did not have much time left. We had to go home, back to NZ. Next time I am in Ubud, I will find myself enjoy this class again!

They have a class for children too. My children had their fruit carving lesson as well and they really enjoyed it. My little darling Sarah did not let her fear of knives conquering her imagination, she did it really well!
So, next time you go to Bali, don't just enjoy the beaches. Go have fruit carving lesson! Recommended. 

Location : Pondok Pekak Library and Learning Centre Monkey Forest Road, Ubud, Bali, Indonesia

Phone:+62-361-976194  


have Fun!

Arfi Binsted
www.homemadesbyarfi.com
---------------------

HomeMades PhotoStream (http://www.flickr.com/photos/homemades/)
Photos for Sale: (http://arfibinsted.photosales.co.nz/)

"Truly great friends are hard to find, difficult to leave, and impossible to forget." (G. Randolf)

0 komentar:

Posting Komentar